Konservasi Pada Wilayah Padat Penduduk khususnya wilayah Jawa I

Indonesia merupakan negara yang memiliki keberagaman flora dan fauna yang sangat
kaya yang tentu menjadi keutamaan di wilayah – wilayah Indonesia. Namun, di era kemajuan
teknologi ini, tentu diiringi dengan infrastruktur yang akan mendukung teknologi untuk
membantu manusia. Hal tersebut tentu akan berimbas pada lingkungan sekitar pembangunan
infrastruktur tersebut yang menyebabkan berkurangnya habitat bagi makhluk hidup di
lingkungan tersebut. Padahal, manusia membutuhkan lingkungan untuk dapat bertahan hidup.
Oleh karena itu, diperlukan konservasi agar lingkungan tetap terjaga kelestariannya dan di
saat yang sama pembangunan infrastruktur tetap berjalan. Terlebih lagi wilayah yang diliputi
oleh wilayah IKAHIMBI Jawa I merupakan kota-kota besar yang pembangunan infrastruktur
dirasa cukup cepat. Sehingga agar kelestarian alam Indonesia dapat terjaga diperlukan
metode – metode konservasi yang baik. Meski demikian, menjaga kelestarian alam Indonesia
merupakan tugas seluruh manusia untuk mencegah kepunahan suatu spesies yang dapat
terjadi kapanpun dan dimanapun tanpa kita sadari.
Permasalahan terbesar yang terdapat pada konservasi di wilayah Jawa I merupakan
pendanaan dan aktivitas manusia. Komunitas konservasi di wilayah ini dirasa sulit dengan
pendanaan yang seadanya ditambah pemerintah Indonesia lebih memfokuskan pembangunan
infrastrukturnya dibandingkan dengan kondisi lingkungan alami yang dijadikan lahan
pembangunan infrastrukturnya. Maka dari itu, diperlukan solusi yang tepat yang dapat
menyelesaikan permasalahan bukan hanya konservasi melainkan ekonomi dan aktivitas
manusia yang membangun proses konservasi. Salah satu cara yang cukup baik dalam hal
tersebut adalah dengan membangun taman konservasi yang bertujuan untuk mengedukasi
masyarakat sekitar dan membangun ekonomi masyarakat. Untuk mewujudkan hal tersebut
masyarakat tentu perlu ikut andil dalam pengelolaan dan pengembangan taman konservasi
tersebut, sehingga dana yang dihasilkan oleh taman tersebut selain digunakan untuk
keperluan konservasi juga dapat digunakan untuk membangun ekonomi masyarakat sekitar
dengan membuat kelompok konservasi yang terdiri dari masyarakat sekitar taman konservasi
agar kelompok konservasi yang dibentuk tersebut secara pasif akan mengedukasi masyarakat
lain yang tidak tergabung dalam kelompok konservasi tersebut.
Taman konservasi perlu dibangun secara merata dengan menggunakan metode zonasi,
dimana di setiap zona dibangun taman konservasi dengan kelompok konservasi di dalamnya
sehingga masyarakat umum menyadari pentingnya konservasi alam dan ikut berperan dalam konservasi. Zonasi ini dibuat berdasarkan keberagaman flora dan fauna yang dimiliki daerah
habitat flora dan fauna tersebut, kemudian difokuskan di tempat yang memiliki keberagaman
flora dan fauna yang cukup kaya sehingga di sector dengan flora dan fauna yang sangat
beragam zonasi perlu dibuat cukup banyak dengan kelompok konservasi yang lebih banyak
pula agar mencegah perburuan liar dengan mudah, tentu kelompok konservasi tersebut harus
ada beberapa orang professional agar tidak terjadi penyalahgunaan wewenang dari para
anggota kelompok konservasi seperti menjual beberapa hewan yang cukup langka. Dengan
demikian, masyarakat khususnya di wilayah Jawa I ini mayoritas menyadari pentingnya
konservasi alam dari berbagai kalangan.
Selain pembangunan taman konservasi dan pembentukan kelompok konservasi.
Konservasi dapat juga dilakukan dengan memanfaatkan rekayasa genetika untuk
menciptakan bibit unggul dari suatu spesies yang dimana dapat mempercepat proses
reproduksi dari spesies tersebut, setelah itu dilakukan kultur jaringan untuk memperbanyak
spesies yang diperlukan saja sehingga tidak terjadi ketidakseimbangan di alam atau kelebihan
satu spesies yang dapat menyebabkan punahnya spesies yang menjadi buruan spesies tersebut
atau bahkan memperbanyak spesies yang menjadikan spesies hasil rekayasa sebagai
makanan. Disamping itu, dilakukan monitoring secara besar – besaran di wilayah yang
dijadikan habitat oleh spesies yang terancam punah agar spesies tersebut tidak menjadi
korban perburuan liar yang marak terjadi karena nilai ekonomi dari spesies tersebut sangat
menggiurkan dan tentu pelaksanaan monitoring dilaksanakan tanpa membawa masyarakat
karena ditakutkan informasi – informasi yang krusial dapat bocor ke pemburu liar.
Selain hal-hal tersebut, dibutuhkan pula koordinasi antar kelompok konservasi untuk
merancang dan mengembangkan metode-metode konservasi yang tepat agar proses
konservasi di Indonesia dan bahkan di dunia dapat dilaksanakan secara baik dan berkembang.
Untuk itu perlu dilakukan forum di setiap tahun atau 6 bulan sekali untuk membicarakan hal
tersebut, selain itu juga dapat diadakan lomba yang bertemakan konservasi dengan target
pelajar dan mahasiswa seperti lomba paper dan poster yang bertujuan untuk turut serta
mengembangkan metode konservasi efektif yang dapat diaplikasikan. Dapat juga diadakan
lomba yang ditujukan untuk masyarakat umum yang mana diadakan lomba membangun
taman atau lomba lainnya agar masyarakat umum dapat menyadari pentingnya menjaga
kelestarian alam sehingga secara pasif masyarakat akan ikut andil dalam proses konservasi.
Dengan demikian, konservasi untuk khususnya di wilayah Jawa I dapat terlaksana
dengan baik, terlebih mahasiswa khususnya yang berada di perkumpulan Ikahimbi tidak
dapat melaksanakan konservasi dengan sangat baik tanpa bantuan dari masyarakat Indonesia.
Oleh karena itu, diperlukan pendekatan kepada masyarakat agar rencana – rencana yang saya
tulis pada essai ini dapat terlaksana dengan baik berikut dengan tujuan yang tercapai yaitu
sadarnya masyarakat umum di semua kalangan akan pentingnya konservasi alam Indonesia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

AKU GENERASI UNGGUL KEBANGGAAN BANGSA INDONESIA